Sisipan Hati

Kamis, 29 Juli 2010

Struggle and Fly

Bismillahirrahmanirrahiim..
This morning was so bright..when i open my windows at 4 o clock, i can feel the smell of spirit has blew outhere. I spoke at my self that i have to face and solve of all bravely. Nothing, nobody, can hamper me even an anxious thing. Because Allah just wanna know the endeavor of the human being. I just have to show that the fate will happen to me. Because yesterday has vanished and an overcast notes has closed, left a lesson for me to learn to.
Keep fight my friends..Let Allah undergone the rules and we just obey the rules with struggle. Because sometimes struggle are exatclywhat we need in our life. If we were to go through lifewithout any obstacles, it would cripple us. We would not be as strong as we could have been and we could never fly. So me and you who next time are faced with an obstacle, a challenge, or a problem. Struggle a little, than fly..
Struggle since our born..because struggle is our destiny..

CONSCIENCE

 Yesterday vanish and today appear
We climb tomorrow looming near
Tripping on as an agile dear
Oblivious of wallops, year to year
Conscience, conscience, aye, severe
Propelled by this heart so dear
It desire to wash away the smear
Full of hope and all sincere
Then float away on trails of fear
Conscience, conscience, aye, severe
While age echoes steps we hear
Times help put life in gear
Whirlwinds come to interfere
Too late, too late : A drop of tear
Conscience, conscience, aye, severe
Ahoy, there ! lend an ear
Heed well your sides and rear
From traps around you should wear
Always serve for Allah here
Conscience, conscience must be clear

Playing with Sotoshop..(hehe..photoshop)

Look on my friend job in campus, Isha sumantapura who interested so much with design, it really influenced me a lot. So , i started to make my mine trademark.. Its called arthuria|circumstances, then i ask him to teach me alil bit tips and trick on it.
Finally after 2 hours i hhad finished my premiere design..hohoho..not bad, but quite amateur..(^_sylalalalala_^)

Dibawah Lampu Operasi

 
Tabuh berbunyi gemparkan alam sunyi
Berkumandang suara azan..
Mendayung memecah sepi..
Selang seling sahutan ayam..
......
Begitulah peristiwa disubuh hari..
Setiap pagi..setiap hari..

            Seringkali manusia lupa memikirkan bagaimana penciptanya menciptakannya, sehingga berulang kali lagu-lagu pengingat, gemuruh-gemuruh bait saran, cerita-cerita pendek petuah, mendendangkan lagu syair pengingat manusia..Tapi nun jauh si pemilik jiwa masih sibuk menata dimana seharusnya dia menempatkan ini dan itu dalam hatinya..menata benaknya bingung entah kemana tujuan hidupnya berlaku..
Luh pesan senandung irama merdu melambai..memberi makna.
            Jam 13.00 siang itu begitu sunyi tapi ramai, ramai suara hingar bingar manusia memainkan simfoni rutinitas kehidupan, melodi tangis, melodi bahagia, remuk redam amarah dan nyanyian jiwa sayup-sayup mengalir melalui gendang telingaku.. Tapi jiwa ini sungguh hanya seperti berada dalam sebuah gua yang bagian luarnya dilewati sekawanan hewan-hewan raksasa yang sedang bermigrasi, memikirkan hal lain, memikirkan detik-detik perjalanannya 1-2 jam mendatang di ruang operasi..
Luh pesan senandung irama merdu melambai..memberi makna.
            Manusia mondar-mandir sibuk menari dan bersuara tanpa henti, cepat sehingga seperti halnya cahaya lampu mobil dijalan raya dan hanya terlihat seperti pesatnya lintasan cahaya, tapi kadang melambat dan membisu tak terdengar padahal bersuara.. seperti ada yang punya kendali dan kuasa atas segala sesuatu. Aku mulai sadar, mencoba memejamkan mata untuk tidur, tapi sulit.. ada 3 orang pasien yang siap digiring ke dalam, termasuk aku, lalu ada 1 orang pasien yang baru saja siuman dari operasi yang dijalaninya. Selalu ada cerita di setiap baitnya..
Luh pesan senandung irama merdu melambai..memberi makna.
Perempuan kecil itu tersedu-sedu, ibunya mencoba menenangkan di sebelahnya. Aku tersenyum pada anak itu, tapi senyumku dibalas dengan tatapan sendu yang penuh dengan air mata. Dia akan menjalani operasi tonsilitis kata ibunya. Ia baru saja berusia 9 tahun, kelas 4 SD, ibunya yang bersemangat dan tak pernah lepas senyum sembari mengedarkan senyum ke semua pasien di sana. Lalu mengatakan sesuatu yang tidak kuduga sebelumnya..”Semangat semuanya...”. Tidak hanya anaknya yang coba dia hibur , tapi seluruh pasien yang ada disana. Dari balik masker hijau toska, sang dokter anastesi tersenyum di pojok ruangan, terlihat dari lipatan-lipatan khas senyuman, aku mencoba menerka. ‘Seharusnya mungkin aku yang menyemangati disana’, kucoba menebak lagi apa yang ada di benaknya. Aku hanya mengepalkan tangan, tanpa bicara kepada sang ibu. Kekuatannya menyemangati.
Luh pesan senandung irama merdu melambai..memberi makna.
Laki-laki di tempat tidur sebelahku tidak tersenyum atau terpengaruh sedikitpun pada perkataan sang ibu, dia hanya diam sambil meringis. Entah sakit, entah khawatir akan menuju ruangan operasi. Susterpun mendekatinya, “Pak Ridwan ayo kita masuk ruangan, berdoalah yang banyak ya pak, karena nanti akan bius total”..Tangan si laki-laki memegang tangan suster..”Suster, saya tidak akan meninggal kan..?”. Suster berkata..”Tidaklah pak, bapak pasti sembuh..” dan troli pesakitan Pak Ridwan kemudian dibawa masuk ke dalam ruang operasi 1. Aku menengok pada papan jadwal operasi yang terpampang besar di sana, atas nama Pak Ridwan, di bagian penyakit tertulis Multitumor dan komplikasi. Wajar..fikirku..jika si bapak itu begitu takut. Kulihat nama-nama lain hari itu, dan kulihat nama Nn. Dian yang baru kuketahui nama anak sang ibu tadi yang akan menjalani operasi tonsilitis. Hm..hari ini..Dr Ferdi yang nanti akan mengoperasiku ternyata juga akan mengadakan 3 operasi lainnya. Operasi Kanker colon, kista dan kanker payudara dalam jarak yang pendek-pendek yaitu berselang 1 jam satu sama lain.
Luh pesan senandung irama merdu melambai..memberi makna.
Tiba-tiba seorang perempuan yang kira-kira berumur menjelang 50 dipapah suster masuk kedalam karena ia menangis. Suster itu bertanya pada temannya, “Dr Ferdi sudah siap? Nyonya ini harus segera dioperasi, karena menunggu terlalu lama membuatnya nervous.”. Dokter anastesi yang tadi berteriak..”Ini siapa yang mau membius lokal? Kenapa tidak ada yang mau? Hah..!”. Kufikir betapa tidak profesionalnya ia menunjukkan hal itu di depan seluruh pasien, mau tau apa pasien, karena yang kami butuhkan hanya ketenangan menjelang operasi kami dimulai. Jahat sekali malah membuat pasien merasa bahwa kami adalah sesuatu barang yang saling dilempar satu sama lain. Nyonya itu berkata.”dokter..suami saya harus bisa punya anak dokter..ayo cepat operasi kista saya dokter..” dan tiba-tiba dia pingsan dan kemudian iring-iringan perawat dan dokter membawanya ke ruang operasi.
Luh pesan senandung irama merdu melambai..memberi makna.
            Tidak lama Dianpun dibawa ke dalam untuk operasinya, matanya masih sembab tapi dia sudah berhenti nangis.  Ibunya melambai tangan padanya. Aku mencoba tidur lagi, tak terbayang jika nanti dibius total, tetapi ternyata gagal, sehingga bisa mendengar suara scalpel atau alat-alat lainnya mengeksisi tubuhku ..Astaghfirullah..jangan sampai.. aku berdzikir terus..lalu tertidur beberapa lama dan terbangun karena mendengar suster berkata, “Bu Evi..ini kanker pada colonnya sudah sangat akut dan bisa dilihat..ini..bla bla.bla,. “Aku melihat suster mengantungkan kanker itu beberapa cm dari tempatnya ke udara dan menunjukkan bagian-bagian berlemaknya kepada salah satu keluarga pasien.. Aku merinding sedikit dan meneruskan dzikir..
Luh pesan senandung irama merdu melambai..memberi makna.
            ...How great and how great the creatures..
            Lagu God Is the light memenuhi atmosfer rongga kepalaku..Di saat begini aku merasa..infus ini tiada bandingannya dibanding Allah yang bahkan lebih dekat dari urat nadi kita, merasakan betapa besar kekuatan Allah membolak-balik hati kita, menentukan nasib kita..menentukan kekutan kita..bisa membuat diri jadi pasrah ataupun tegar, dengan cara apapun..dengan metodeNya.. Aku mendengar namaku dipanggil, suster berbicara, tapi aku tidak dengar apa-apa, troliku diarahkan menuju ruangan itu, kebawah lampu-lampu besar itu, dokter mulai memindahkanku ke meja operasi. Semuanya cepat, semuanya bersuara tapi aku tak bisa mendengar..seperti pasrah dan fokus pada yang lain.. tangan kiriku ditaruh ke meja kecil disebelahku.. Anastesi dimulai.. Bius total.. Mulai sayup.. ada suara takbir.. pelan lalu hilang.. Dan hanya rasa syukur yang meminta untuk izin menghinggapi hati..
Luh pesan senandung irama merdu melambai..memberi makna.

           
           
            Bekasi, 3 Mei 2010
Ayu Arrayyan

TAMAN NASIONAL KUTAI


A.    SEJARAH SINGKAT TAMAN NASIONAL  KUTAI

Taman Nasional Kutai (TNK) merupakan salah satu objek andalan Kabupaten Kutai Timur. Taman nasional ini memiliki luas 198.629 ha dan secara administratif terletak dalam wilayah Kecamatan Bontang Utara, Sangatta, Bontang Selatan, Muara Badak, Muara Kaman, Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur. Taman Nasional Kutai ini dapat dicapai dari Samarinda melalui jalur jalan Bontang-Sangatta, sekitar 125 Km dengan kondisi jalan sudah beraspal relatif mulus. Hanya beberapa ruas jalan mulai berlubang dan atau longsor. Bagian Timur TNK yang berbatasan dengan Selat Makassar dapat dicapai melalui laut, misalnya Teluk Kaba dan Sangkimah.
Sebelum menjadi taman nasional, kawasan ini merupakan Suaka Margasatwa Kutai dengan luas 306.000 ha yang ditetapkan berdasarkan SK Pemerintah Hindia Belanda dan Pemerintahan Kerajaan Kutai Tahun 1934. Perubahan status kawasan terjadi pada tahun 1982 melalui SK Menteri Pertanian, dengan luas menjadi sebesar 200.000 ha.  Perkembangan Kotif Bontang pada Tahun 1982 antara lain menyebabkan pengurangan luas Taman Nasional ini menjadi seperti keadaan di atas. Berdasarkan Keppres nomor 32 Tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung, kawasan Taman Nasional Kutai merupakan kawasan lindung dan termasuk ke dalam kawasan suaka dan cagar alam yang mempunyai fungsi sebagai kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata dan rekreasi serta peningkatan kualitas lingkungan sekitarnya dan perlindungan pencemaran. Fungsi TNK sebagai kawasan pelestarian alam,sesuai Keppres No.32 tahun 1990, dikelola dengan sistem zonasi. Berdasarkan Keppres tersebut zona di TNK meliputi (i) Zona inti terletak pada bagian Barat TNK dengan luas 99.000 ha, (ii) Zona rimba, disebelah timur TNK dengan luas sebesar 70.500 ha, (iii) Zona pemanfaatan intensif,seluas 23.800 ha yang dicadangkan untuk pengembangan fasilitas pengelolaan dan penampungan keperluan jasa rekreasi dan pariwisata, (iv) Zona Rehabilitasi ,yang merupakan salah satu wilayah yang dikhususkan untuk memperbaiki vegetasi atau habitat satwa yang rusak akibat pembukaan dan pendudukan oleh masyarakat secara liar, (v) Zona penyangga, dicanangkan seluas 2.450 ha yang diperuntukkan sebagai zona penyangga dari tekanan masyarakat terhadap zona inti, zona rimba dan zona pemanfaatan insentif.
Potensi utama TNK adalah kekayaan flora dan faunanya. Keragaman flora dan faunanya.Keragaman flora diantaranya adalah terdapat berbagai jenis vegetasi dihutan mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas hutan genangan dataran rendah, hutan ulin-meranti-kapur dan hutan campuran/dipterocarpaceae.  Selain berbagai flora , taman nasional ini merupakan tempat hidup sebagaian besar jenis mamalia dan burung yang ada di Pulau Kalimantan, seperti Primata (misalnya orang utan, bekantan, owa-owa), ungulata(banteng, rusa, kijang, kancil) dan berbagai  jenis burung/unggas (enggang papan, raja udang, bangau tong-tong), reptil (buaya, ular) dan lain-lain. Namun sejak terjadinya kebakaran hutan dan semakin terambahnya kawasan hutan TNK ini populasi satwa tersebut menjadi jauh berkurang.
Taman Nasional Kutai dibagi menjadi empat zona kawasan, yaitu (i) Zona Sangatta, (ii) Zona Muara Wahau, dan (iii) Zona Sangkulirang. 

AGRIBUSINESS OPTIMISM


Pushing the growth of agricultural industries in Indonesia can be applied in many ways. One of the way is, by influencing the improvement of national rice productivity. For example,  The government has launched a program named ‘The Improvement of National Rice Producing Program’ (P2BN). This activity is a program on the whole by involving connected agency; starting from infrastructure development, means of production, technology, until the problem of business administration of rice. But finally, how big we hang on the goals that will be got by many development program, successful   is measured  by how far the commitment of many Indonesian youth stratum toward the sector that  have been agreed together as a backbone of national economic development. A big optimism of youth to agricultural sector during this period, surely reasonable enough. Concerning a part of energy –nowadays and in the future- coming from agriculture. Beside that, the biggest potential of natural resources of Indonesia, it is definitely located in agricultural sector. So that, an every part, government and people who related within circle of business hopefully can support the growth of powerful agricultural industries in our motherland. Another important thing is, Creating  a good perception to agriculture. We can not judge it just on the farm side, because agribusiness has a wide scope. We must change our paradigm about the image of poorness, less prestigious –especially for the young age-. Job field being opened in agribusiness sector is a big potential to be managed for the national economic victory.(Ayu Arthuria).

Sustainability

“Today should be better than yesterday, Tomorrow should be better than today. So, you will be a lucky ones”

            Indikator keberhasilan sebuah generasi tidak hanya terletak pada sisi bahwa generasi tersebut mampu memboomingkan sesuatu yang hebat dan bernilai pada masanya, tetapi juga karena generasi tersebut mampu mentransfer nilai-nilai kebaikan pada generasi di bawahnya, dan mampu menjadikan juniornya sama hebat seperti seniornya, atau bahkan lebih hebat. Jika junior atau generasi di bawah kita dan generasi-generasi selanjutnya menjadi orang-orang yang lebih baik dan mampu memberikan dampak yang luar biasa bagi lingkungannya, maka sesungguhnya itulah yang disebut kesuksesan berdakwah, dalam hal ini kaderisasi umat Islam.
 Saya jadi teringat dua buah cerita yang sangat berkaitan dengan sebuah kaderisasi, yaitu yang pertama pada zaman Khulafaurrasyidin dan yang kedua pada zaman Indonesia modern era kebangkitan sebuah partai dakwah yang berslogan keadilan. Cerita yang pertama yaitu sebuah cerita di zaman salah seorang shahabiyyah Rasulullah, Umar Ibn. Al-Khattab. Pada masa itu, terkenal seorang sahabat Rasulullah yang merupakan panglima di setiap perang-perang besar dan memenangkan umat Islam. Ia selalu di elu-elukan karena kehebatan dan keberaniannya dalam berperang. Dialah Khalid bin Walid. Sampai ketika pada sebuah peperangan besar kembali, tiba-tiba Umar mencopot jabatan panglimanya dan menggantikannya dengan orang yang umurnya lebih muda dan tidak seberpengalaman dirinya. Tapi apa reaksi Khalid ? Beliau begitu ikhlas dan tenang menerima keputusan tersebut. Karena apa? Karena ada hikmah dibalik keputusan Umar tersebut, yaitu yang pertama adalah karena Umar begitu sayang kepada Khalid dan tidak ingin Khalid menjadi sombong, atau menjadi dipuja oleh kaum muslimin. Dan hikmah yang kedua adalah, misalnya kita punya seseorang yang hebat seperti Khalid dan pada saat perang tersebut Allah menakdirkannya untuk syahid, tidak akan ada yang bisa menjadi Khalid yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya, karena Khalid belum sempat meregenerasi ilmunya kepada orang lain secara sempurna sehingga Puff..! lost generation.. Ketika Umar memilih orang lain untuk menjadi panglima, inilah yang akan menjadi tugas Khalid selanjutnya, yaitu untuk mendidik pemuda itu supaya lebih hebat dan lebih luar biasa dari dirinya, dan tidak akan ada loss generation nantinya.  
Second cases, ketika pada masa lahirnya sebuah partai Islam berasakan dakwah di tengah krisis kepercayaan terhadap partai-partai Islam di Indonesia karena ketidakkonsistenannya dalam mengemban visi misinya, banyak pihak yang tidak menyukai bahkan mencoba menyingkirkan keberadaanya. Satu keinginan partai tersebut pada masa era reformasi, ingin menggagas sebuah nilai kebaikan dan persatuan partai-partai Islam di Indonesia dalam sebuah gerakan yang dinamakan poros tengah, menyamakan visi untuk membangun dan menyelamatkan Indonesia. Tapi tak ayal, partai-partai Islam lain dan beberapa pemuka-pemuka di dalamnya, yang notabene merupakan tokoh-tokoh orde baru dan golongan tua era reformasi, merasa tersaingi dan cenderung tidak mau diajak bersatu. Wajar dalam hidup ini, jika setiap orang memiliki kepentingan-kepentingan tertentu dalam kancah perpolitikan, sehingga tidak ada istilah kawan atau lawan abadi, yang ada hanyalah istilah kepentingan yang abadi, sehingga setiap orang mampu menghalalkan segala cara untuk menyukseskan tujuan kelompok maupun individu. Dalam hal ini yang menjadi titik tekan adalah, keegoisan mereka yang tidak ingin diajak bersatu karena takut merasa tersaingi dalam hal posisi, prestise, dan kedudukan di dalam kancah perpolitikan. Padahal mereka tidak sadar, Partai dakwah tersebut lahir dari rahim-rahim mereka sendiri, yang memiliki tujuan dan keinginan yang sama untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik. Pemuda-pemuda yang hanya berusaha mengingatkan seniornya yang lebih tua supaya jalan yang kita usung bersama tetap lurus. Inilah salahnya, mereka tidak sadar, bahwa jika mereka membiarkan kaum muda itu maju dan sukses dengan mempersatukan semua partai Islam dan juga umat Islam, kaum tua itulah yang berarti sukses mendidik para pemuda partai dakwah itu. Disinilah titiknya, persepsi kesuksesan kaderisasi menjadi abu-abu dan berbeda bagi setiap orang (Ayu Arthuria).